Peran Resiliensi Siswa Broken Home Dalam Menjaga Kesehatan Mental di SMK Revany Indra Putra Kota Jambi
Kata Kunci:
peran resiliensi, kesehatan mental, siswaAbstrak
Dampak pengaruh broken home terhadap kesehatan mental mempengaruhi keadaan efesiensi mental, kestabilan emosi dan ketenangan pikiran. Kesehatan mental merupakan aspek yang penting untuk mewujudkan kesehatan fisik dan psikis secara menyeluruh. Kesehatan mental sangat penting untuk di jaga layaknya kesehatan fisik karena tidak ada kesehatan tanpa hadirnya mental yang sehat. Untuk mengubah stigma negatif pada masyarakat terhadap siswa broken home dapat diatasi melalui kemampuan resiliensi. Resiliensi merupakan kemampuan yang dimiliki individu dalam menghadapi berbagai macam tantangan hidup dan bangkit dari keterpurukan serta berusaha menumbuhkan mental yang sehat sehingga mampu melanjutkan kehidupan dengan baik dan sehat. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah untuk melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai subjek tertentu untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai subjek tertentu. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah gambaran mengenai peran resiliensi siswa broken home dalam menjaga kesehatan mental di SMK Revany Indra Putra Kota Jambi, maka peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus sehingga peneliti akan mendapatkan data secara utuh dan hasil penelitian ini benar-benar sesuai dengan kondisi lapangan yang ada.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran resiliensi siswa broken home dalam menjaga kesehatan mental ditinjau dari tujuh aspek kemampuan resiliensi, mendeskripsikan faktor-faktor yang penyebab pencapaian resiliensi pada siswa broken home, mendeskripsikan faktor penyebab hambatan proses peran resiliensi siswa broken home dalam menjaga kesehatan mental.
Referensi
Anggara, O.F. (2018). Resiliensi anak jalanan terhadap penggunaan narkoba. Jurnal Ilmu Psikologi Universitas Trunojoyo Madura. 9(1).
Anonim, (2017). Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa. https://ipkindonesia.or.id/media/2017/12/uu-no-18-th-2014-ttg-kesehatan-jiwa.pdf. Akses: 25-02-2022.
Ayuningtyas, D., dkk. (2018). Analisis situasi kesehatan mental pada masyarakat di indonesia dan strategi penanggulannya. Jurnal Kesehatan Ilmu Mayarakat. 9(1): 1-10.
Aziz, M. (2015). Perilaku sosial anak remaja korban broken home dalam berbagai perspektif. Jurnal Al-Ijtimaiyyah.
Creswell, J.W. (2016). Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Detta, B., S.M. Abdullah. (2017). Dinamika resiliensi remaja dengan keluarga broken home. InSight. 19(2 ).
Diananda, A. (2018). Psikologi remaja dan permasalahannya. Istighna. 1(1)..
Ekawati, M., N. Yarni. (2019). Teori belajar berdasarkan aliran psikologi humanistik dan implikasi pada proses belajar pembelajaran. Jurnal JRPP. 2(2).
Fatimaningsih, E. (2015). Memahami fungsi keluarga dalam perlindungan anak. Jurnal Sosiologi. 17(2).
Gainau, M.B. (2015). Perkembangan Remaja dan Problematikanya. Yogyakarta: PT Kanisius.
Hambali, A., U. Jaenudin. (2013). Psikologi Kepribadian. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Hooper, L.M. (2009). Individual and family resillience: definitions, research, and frameworks relevant for all counselors. The Alabama Counseling Association Journal. 35(1).
Hyoscyamina, D.E. (2012). Peran keluarga dalam membangun karakter anak. Jurnal Psikologi Undip. 10(2): 144-152.
KW, Sukoco., D.Rozano, & T.S.Utami. (2016). Pengaruh broken home terhadap perilaku agresif. Jurnal Pendidikan Tindakan Bimbingan dan Konseling. 2(1).
Lestari, S. (2016). Psikologi Keluarga. Jakarta: Prenadamedia Group.
Massa, N., M Rahman, & Y. Napu. (2020). Dampak keluarga broken home terhadap perilaku sosial anak. Jambura Journal of Community Empowerment. 1(1): 1-12.
Maunah, B. (2016). Interaksi Sosial Anak di Dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat. Surabaya: Jenggala Pustaka Utama.
Putro, K.Z. (2017). Memahami ciri dan tugas perkembangan masa remaja. Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama. 17(1): 25-32.
Rahardjo, M. (2017). Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan Prosedurnya. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Rochaniningsih, N.S. (2014). Dampak pergeseran peran dan fungsi keluarga pada perilaku menyimpang remaja. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi. 2(1).
Sholeha, P.M.I., & T.I.Pratiwi. (2021). Pengaruh resiliensi remaja broken home terhadap perilaku sosial antar teman sebaya. Jurnal Unesa.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatuf, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutja, A., dkk. (2017). Penulisan Skripsi untuk Prodi Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Penerbit WR.
Utomo, T.D., dkk. (2022). Broken home sebagai faktor penyebab anak berkonflik dengan hukum. Jurnal Sosial dan Teknologi. 2(1).
Wangge, B.D.R., & N. Hartini. (2013). Hubungan antara penerimaan diri dengan harga diri pada remaja pasca perceraian orangtua. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial. 2(1).